Menjadi Beriman dan Berilmu
(Hai orang-orang
beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.)
Dari ayat 11 Al-Qur'an surat
al-mujadalah tersebut, kita dapat melihat dengan jelas, bahwasannya Allah akan
meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Dari tulisan yang bercetak
bold tersebut, kita dapat menganalisa bahwa kita sebagai manusia diciptakan
bukan hanya untuk diam saja. Tapi kita harus berbuat, bertindak dan berusaha.
Berusaha untuk apa?
Beriman
Kata yang lebih dahulu disebutkan
adalah 'beriman.' Hal ini menunjukkan bahwa yang pertama kali diangkat
derajatnya adalah orang yang beriman terlebih dahulu. Dan 'iman' itu, tidak
akan muncul pada seseorang jika seseorang tersebut tidak memiliki pemahaman.
Yaitu, pemahaman (baca: ilmu) tentang keimanan itu sendiri (baca: hal yang
menyebabkan iman). Hal ini terbukti dari ustad atau tokoh agama seperti Kyai
yang memiliki tingkat keimanan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
Meskipun dalam beberapa hal ada
orang yang memiliki keimanan yang tinggi tapi hidupnya hanya biasa-biasa saja.
Hal itu semata-mata karena ia telah berpasrah diri kepadaNya akan hal itu, tak
ada keluhan atas hal itu. Dan satu hal lagi, yang dimaksud derajat dalam hal
ini bukan hanya derajat dunia saja, tapi juga derajat di sisiNya.
Diberi Ilmu Pengetahuan
Kata yang ke dua adalah 'diberi
ilmu pengetahuan.' Allah akan mengangkat derajat orang yang diberi ilmu karena
ilmunya itu. Hal ini terbukti bahwa orang-orang yang berilmu pasti ia
mendapatkan kedudukan yang baik di dunia ini. Entah orang itu adalah orang
islam ataupun non.
Oleh karena itu, kita sebagai
manusia harus terus mencari ilmu sampai mati. Bukan berhenti setelah tamat dari
ranah pendidikan (kuliah) saja. Seperti yang rasulullah katakan, dari ayunan
sampai liang lahat. Namun dalam hal ini, derajat yang diangkat olehNya
bukan derajat di sisiNya, tapi derajat di dunia. Berbeda dengan hal yang
pertama tadi.
Tertautnya Dua Kata Dalam Satu Ayat
Dan perlu diketahui bahwa, kedua
kata tersebut ditautkan dalam satu ayat juga memilki tujuan. Yaitu, orang yang
benar-benar diangkat derajatnya oleh Allah adalah orang yang 'beriman dan
berilmu.' Orang yang memilki kedua hal tersebut pada dirinya. Dia akan diangkat
derajatnya di dunia ini dan juga disisiNya.
Hal tersebut disampaikan kepada
manusia agar mereka mengerti, "beriman saja tidak cukup, berilmu saja tidak cukup.
Tapi harus beriman dan berilmu." Karena kita mengetahui sendiri
bahwa Junjungan kita adalah orang yang "berilmu dan beriman," begitu pula
dengan para sahabat seperti sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Mereka
memenuhi kriteria tersebut.
Pada ayat terakhir diberitahukan
bahwa Allah Maha Mengetahui akan segala hal yang kita lakukan. Artinya, apapun
yang kita lakukan selalu diawasi olehnya. Oleh karena itu, janganlah kita
mencoba untuk berbohong atau berbuat curang demi suatu hal.
Orang lain boleh percaya akan
tindakan dan perkataan bohong kita bahwa kita seperti ini dan seperti itu. Tapi
Dia selalu mengetahui akan hal yang sebenarnya. Dan kita tidak akan pernah bisa
menyembunyikan apapun dariNya. Jadi, jagalah sikap dan tindak tanduk kita
setiap saat.
So, mari kita lakukan yang sebaik
mungkin untuk hari ini demi hari esok nanti. Tak ada yang mengetahui akan hal
yang terjadi di masa depan, jadi mari bersiap untuk segala sesuatu yang akan
terjadi di hari nanti.
Yakinlah
pada diri sendiri, kita bisa melakukannya, Pasti. PASTI BISA!!
“You can do what you want to do
and you can be what you want…!”
KEEP
SPIRIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar