Minggu, 11 November 2012

Menjadi Beriman Dan Berilmu



Menjadi Beriman dan Berilmu

(Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.)

Dari ayat 11 Al-Qur'an surat al-mujadalah tersebut, kita dapat melihat dengan jelas, bahwasannya Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu. Dari tulisan yang bercetak bold tersebut, kita dapat menganalisa bahwa kita sebagai manusia diciptakan bukan hanya untuk diam saja. Tapi kita harus berbuat, bertindak dan berusaha. Berusaha untuk apa?

Beriman

Kata yang lebih dahulu disebutkan adalah 'beriman.' Hal ini menunjukkan bahwa yang pertama kali diangkat derajatnya adalah orang yang beriman terlebih dahulu. Dan 'iman' itu, tidak akan muncul pada seseorang jika seseorang tersebut tidak memiliki pemahaman. Yaitu, pemahaman (baca: ilmu) tentang keimanan itu sendiri (baca: hal yang menyebabkan iman). Hal ini terbukti dari ustad atau tokoh agama seperti Kyai yang memiliki tingkat keimanan yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya.

Meskipun dalam beberapa hal ada orang yang memiliki keimanan yang tinggi tapi hidupnya hanya biasa-biasa saja. Hal itu semata-mata karena ia telah berpasrah diri kepadaNya akan hal itu, tak ada keluhan atas hal itu. Dan satu hal lagi, yang dimaksud derajat dalam hal ini bukan hanya derajat dunia saja, tapi juga derajat di sisiNya. 

Diberi Ilmu Pengetahuan

Kata yang ke dua adalah 'diberi ilmu pengetahuan.' Allah akan mengangkat derajat orang yang diberi ilmu karena ilmunya itu. Hal ini terbukti bahwa orang-orang yang berilmu pasti ia mendapatkan kedudukan yang baik di dunia ini. Entah orang itu adalah orang islam ataupun non. 

Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus terus mencari ilmu sampai mati. Bukan berhenti setelah tamat dari ranah pendidikan (kuliah) saja. Seperti yang rasulullah katakan, dari ayunan sampai liang lahat. Namun dalam hal ini,  derajat yang diangkat olehNya bukan derajat di sisiNya, tapi derajat di dunia. Berbeda dengan hal yang pertama tadi. 

Tertautnya Dua Kata Dalam Satu Ayat

Dan perlu diketahui bahwa, kedua kata tersebut ditautkan dalam satu ayat juga memilki tujuan. Yaitu, orang yang benar-benar diangkat derajatnya oleh Allah adalah orang yang 'beriman dan berilmu.' Orang yang memilki kedua hal tersebut pada dirinya. Dia akan diangkat derajatnya di dunia ini dan juga disisiNya. 

Hal tersebut disampaikan kepada manusia agar mereka mengerti, "beriman saja tidak cukup, berilmu saja tidak cukup. Tapi harus beriman dan berilmu." Karena kita mengetahui sendiri bahwa Junjungan kita adalah orang yang "berilmu dan beriman," begitu pula dengan para sahabat seperti sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Mereka memenuhi kriteria tersebut.

Pada ayat terakhir diberitahukan bahwa Allah Maha Mengetahui akan segala hal yang kita lakukan. Artinya, apapun yang kita lakukan selalu diawasi olehnya. Oleh karena itu, janganlah kita mencoba untuk berbohong atau berbuat curang demi suatu hal. 

Orang lain boleh percaya akan tindakan dan perkataan bohong kita bahwa kita seperti ini dan seperti itu. Tapi Dia selalu mengetahui akan hal yang sebenarnya. Dan kita tidak akan pernah bisa menyembunyikan apapun dariNya. Jadi, jagalah sikap dan tindak tanduk kita setiap saat.

So, mari kita lakukan yang sebaik mungkin untuk hari ini demi hari esok nanti. Tak ada yang mengetahui akan hal yang terjadi di masa depan, jadi mari bersiap untuk segala sesuatu yang akan terjadi di hari nanti.
Yakinlah pada diri sendiri, kita bisa melakukannya, Pasti. PASTI BISA!! 

“You can do what you want to do and you can be what you want…!”

KEEP SPIRIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar