Perkembangan bioteknologi pengolahan pangan akhir-akhir ini semakin berkembang saja. Manusia mulai mencari alternatif bahan makanan yang memenuhi kriteria masa kini: sehat, efektif, efisien dan mudah untuk didapatkan. Salah satunya pada industri pembuatan nata. Sebenarnya banyak sekali jenis nata yang berhasil ditemukan, ada nata de coco (dari air kelapa), nata de soya (dari limbah tahu atau susu kedelai), nata de tomato, nata de pina, nata de cassava (dari singkong), nata de melo dan sekarang yang akan dibahas adalah nata de leri.
Harus diketahui secara bahasa nata memiliki arti sebagai selulosa (biasanya dibentuk oleh bakteri Acetobacter Xylinum), dan leri artinya air cucian beras. hasil
penelitian mahasiswa Fakultas MIPA UNY (Universitas Negeri Yogyakarta),
Rizky Stiyabudi, mahasiswa Jurusan Fisika, Anggiyani Ratnaningtyas,
serta mahasiswa Pendidikan Kimia dan Pendidikan Tata Boga Fakultas
Teknik UNY, Nuky Hanggara. Mereka
memanfaatkan air cucian beras yang terbuang sia-sia, untuk menjadi
bernilai ekonomis dan berpotensi mendatangkan keuntungan.
Prinsip dasar dari pembuatan nata de leri adalah suatu bahan pangan dapat diolah menjadi nata adalah adanya kandungan karbohidrat yang cukup memadai. Hal tersebut dikarenakan prinsip kerja bakteri Acetobacter Xylinum yang
merubah karbohidrat (atau polisakarida) menjadi selulosa. Soal rasa,
bisa dijamin jika nata de leri rasanya tidak jauh berbeda dengan nata de
coco.
Harus diakui memang jika ide pengolahan air beras secara
bioteknologi sangat cerdas dan inovatif. Jika dilihat dari aspek
historis, memang air cucian beras (yang sudah dipanaskan) pada awalnya
sering digunakan sebagai pengganti air susu ibu (ASI). Terutama bagi ibu
yang tidak bisa menyusui anaknya karena sesuatu hal atau digunakan
karena alasan lainnya.
Air
leri sendiri mengandung gula, karbohidrat, vitamin B1(dibandingkan nata
yang lain hanya nata de leri yang mengandung vit. B1) dan serat pangan.
Nata de lerri ini memiliki kadar serat yang tinggi dibanding nata de
coco ataupun nata de soya. Kadar serat nata de coco atau nata de soya
hanya 4-8%, sedangkan nata de lerri memiliki kandungan 44,8% serat. Jadi
pasti makanan ini adalah makanan inovasi baru yang sehat. terutama pada
penderita diabetes dan juga membantu dalam pencernaan makanan.
Gambar Air Cucian Beras
Bahan:
- Air cucian beras yang ke-1 sampai ke-3 sebanyak 3 Liter sebagai medium utama
- Pupuk urea atau ZA 50 gram sebagai katalisator (pupuk urea dan ZA dalam pembuatan nata masih menjadi kontroversi karena dapat menyebabkan alergi untuk sebagian orang terutama pada bayi. Tapi harus diakui urea/ZA dapat mempercepat proses pembuatan nata menjadi 3 kali lipat lebih cepat)
- Gula 50 gram
- Cuka (asam asetat) 3 sendok makan
- Bakteri Acetobacter Xylinum (bisa dibeli di LIPI atau dibuat dari air nanas)
Cara membuat:
- Saring air leri lalu rebus kurang lebih 15 menit atau hingga mendidih. Perebusan ini berfungsi untuk menghilangkan zat berbahaya di dalam leri (seperti pestisida dn residu lainnya)
- Leri yang sudah dipanaskan masukan ke dalam wadah/loyang
- Masukkan Urea/ZA, gula dan cuka, aduk hingga merata
- Dinginkan lalu setelah dingin masukkan bakteri ke dalam leri tersebut (leri harus dalam keadaan dingin, jika pada keadaan panas bakteri akan mati)
- Tutup wadah/loyang dengan kertas atau plastik (jangan menggunakan kertas koran karena timbal yang terkandung di dalamnya berbahaya)
- Ikat dengan karet. Lalu tunggu hingga 9 hari maka nata de leri sudah siap dihidangkan.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Nata de Lerry. Tersedia (Online): http://smua4acie.blogspot.com/2010/01/nata-de-lerry.html [Diakses pada 23 uni 2012]
Anonim. 2010. Tersedia (Online):
http://natadelerryyummy.blogspot.com/ [Diakses pada 23 uni 2012]
Unjianto, Bambang. 2011. Pilihan Baru Nata de Coco dari Air Cucian Beras. Tersedia (Online): http://www.natadecocoindonesia.com/?page=pilihanbarunatadecocodariaircucianberas [Diakses pada 23 uni 2012]
Source:
http://share-pangaweruh.blogspot.com/2012/06/nata-de-lerri-makanan-dari-air-cucian.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar