Senin, 01 Oktober 2012

PESTISIDA


PESTISIDA ALAMI DAN PESTISIDA KIMIA
            Pestisida (Inggris : pesticide) berasal dari kata pest yang berarti hama dan cide yang berarti mematikan/racun. Jadi pestisida adalah racun hama. Secara umum pestisida dapat didefenisikan sebagai bahan yang digunakan untuk mengendalikan populasi jasad yang dianggap sebagai pest (hama) yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan kepentingan manusia.
            Menurut Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida, pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
a.         Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian
b.        Memberantas rerumputan
c.         Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
d.        Mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk
e.         Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan atau ternak
f.         Memberantas atau mencegah hama-hama air
g.        Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan.
h.        Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air
            Berdasarkan jenis bahan yang terkandung didalamnya pestisida dibedakan menjadi pestisida kimia dan pestisida alami, berikut ini penjelasan mengenai pestisida tersebut :
·         Pestida Alami
Pestisida alami memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaanya, berikut ini kelebihan yang dimiliki pestida alami :
1.    Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
2.    Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
3.    Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
4.    Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5.    Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
6.    Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7.    Murah dan mudah dibuat oleh petani
Adapun kelemahannya sebagai berikut :
1.    Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
2.    Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3.    Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
4.    Kurang praktis
5.    Tidak tahan disimpan
Fungsi dari Pestisida Nabati
Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.    Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
2.    Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot.
3.    Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4.    Menghambat reproduksi serangga betina
5.    Racun syaraf
6.    Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
7.    Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
8.    Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri
Macam – macam Pestisida Nabati/Alami
1.      Pestisida Nabati “Daun Pepaya”
Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.
Cara Pembuatannya:
·         1 kg daun pepaya segar di rajang
·         Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air,  2 sendok makan minyak      tanah,  30 gr detergen, diamkan semalam.
·         Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.
·         Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.
2.      Pestisida Nabati  “Biji Jarak”
Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” ,  efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ),  Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).
Cara Pembuatannya:
·         Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.
·         Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.
·         Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.
3.      Pestisida Nabati ” Daun Sirsak “
Daun sirsak mengandung bahan aktif  “Annonain dan Resin “.  Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip “
Cara Pembuatan :
·         Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.
·         Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.
·         Saring dengan kain halus
·         Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air
·         Siap disemprotkan ke tanaman.
4.      Pestisida Nabati ” Daun Sirsak  dan Jeringau “
Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “. Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.
Cara Pembuatan:
·         Tumbuk  halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.
·         Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.
·         Saring dengan kain halus.
·         Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air
·         siap di semprotkan ke tanaman.
5.      Pestisida Nabati ” Pacar Cina “
Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin,  dan tanin.  Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.
Cara Pembuatan:
·         Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen  kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk  agar menjadi larutan.
·         saring dengan  kain halus.
·         siap disemprotkan ke tanaman.
6.      Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau “
Daun tembakau mengandung  nikotin.  Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
·         Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.
·         Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.
·         Siap disemprotkan ke tanaman.
7.      Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan “
Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.
Cara Pembuatan:
·         Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.
·         Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.
·         Saring dengan kain halus
·         Siap disemprotkan ke tanaman.
8.      Pestisida Nabati ” Umbi Gadung “
Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan :
·         Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.
·         Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.
9.      Pestisida Nabati ” Daun Mimba “
Daun mimba mengandung  Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.  Efektif  mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.
Cara pembuatan
a.       Dengan ” Biji Mimba “
·           Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba
·           rendam dalam 10 liter air semalam
·           Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.
b.      Dengan ” Daun Mimba “
·         Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.
·         Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.
c.       Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.
d.      Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.  Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.
10.  Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang “
Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin.  Efektif  untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.
Cara Pembuatan
·         Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang
·         Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.
11.  Pestisida Nabati “  Daun Gamal “
Daun gamal mengandung Tanin.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida.  Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.
12.  Pestisida  Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.
Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.
Cara Pembuatan : Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring  dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.
13.  Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum “
Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat. Cara Pembuatan
·         Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air
·         tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman

·         Pestisida Kimia
Berdasarkan bahan yang dikandungnya pestisida kimia digolongkan ke dalam golongan B. Jenis-jenis pestisida yang digolongkan menurut cara ini dapat dilihat pada tabel.
Pestisida
Bahan
Organik
Kimia organik
Anorganik
Kimia anorganik
Organoklor
Senyawa karbon mengandung klor
Organofosfat
Senyawa karbon mengandung fosfat
Karbamat
Senyawa karbon mengandung asam karbamat
Fumigan
Racun berasap
Mikrobial
Bahan kimia dari mikroorganisme
Botanikal
Bahan kimia tanaman

·           Organoklor
Selain DDT, jenis pestisida yang tergolong terklorinasi adalah aldrin, dieldrin, heksaklorobenzena (BHC), 2,4-D dan 2,4,5-T. Aldrin dan dieldrin digunakan sebagai racun serangga (insektisida), sedangkan 2,4- D dan 2,4,5-T digunakan sebagai racun tanaman (herbisida).
·           Organofosfat
Senyawa pestisida yang mengandung fosfat di antaranya paration dan malation. Kedua senyawa ini tergolong insektisida. Paration sangat efektif digunakan untuk mencegah hama pengganggu buah-buahan, tetapi pestisida ini sangat beracun bagi manusia. Berbeda dengan paration, malation sangat efektif untuk serangga tertentu dan efek racunnya tidak terlalu kuat bagi manusia.
·           Karbamat
Contoh dari pestisida yang mengandung karbamat adalah isopropil N-fenilkarbamat (IPC), sevin, dan baygon. Isopropil N–fenilkarbamat digunakan sebagai herbisida terutama untuk mengontrol pertumbuhan rumput tanpa memengaruhi tanaman utama. Adapun sevin dan baygon tergolong insektisida.
Dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia antara lain adalah:
1.    Hama menjadi kebal (resisten)
2.    Peledakan hama baru (resurjensi)
3.    Penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil panen
4.    Terbunuhnya musuh alami
5.    Pencemaran lingkungan oleh residu bahan kimia
6.    Kecelakaan bagi pengguna

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar