MODUL PRAKTIKUM APLIKATIF
PEMBUATAN PUPUK CAIR ORGANIK
Tujuan Percobaan
·
Membuat molase dan pembiakan
bakteri EM-4
·
Membuat pupuk cair organic dari
sampah organik yang ada di rumah dan juga dari sampah tanaman
·
Mengaplikasikan pupuk yang di
dapat pada sampel tanaman sekitar dan memperhatikan hasilnya
Landasan Teori
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan
tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa
bahan organik ataupun
non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk
mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
sementara suplemen seperti hormon tumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya
pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. (Wikipedia)
Pupuk
Cair Organik merupakan zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik
dan berwujud cair. Pupuk cair organik memiliki manfaat antara lain:
·
Untuk menyuburkan tanaman
·
Untuk menjaga stabilitas unsur
hara dalam tanah
·
Untuk mengurangi dampak sampah
organik di lingkungan sekitar
Keunggulan:
·
Mudah, murah
·
Tidak ada efek samping
Kekurangan:
·
Perlu ketekunan dan kesabaran
yang tinggi.
·
Hasilnya kurang banyak.
Bahan
baku pupuk cair yang sangat bagus dapat diperoleh bahan organic basah atau
bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buah dan
sisa sayuran (wortel, labu, sawi,selada, kulit jeruk, pisang, durian, kol)
ataupun juga dari sampah-sampah tanaman di kebun. Semakin besar kandungan
selulosa dari bahan organik maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin
lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan
tanaman.
Molase
merupakan sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dilakukan
dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan
perbandingan 1:1. Proses pembuatan pupuk cair organic berlangsung secara anaerob
atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari. Praktikum ini dapat
dilakukan dalam suatu kelompok besar karena jumlah bahan yang digunakan
merupakan skala yang cukup banyak.
Alat Dan Bahan
Alat-Alat:
Untuk pembuatan
molase
ü Timbangan
(dapat berupa timbangan kue atau neraca OHauss)
ü Gelas
ukur 100 ml
ü Gelas
kimia 500 ml
ü Pengaduk
(sendok)
Untuk pembiakan
bakteri EM-4
ü Ember
ü Pengaduk
kayu
ü Panci
pemasak air
ü Saringan
(kain/kawat kasa)
ü Botol
Untuk pembuatan
pupuk cair organik
ü Ember
tertutup untuk 20 liter
ü Karung
serat sintetis
ü Tali
ü Pemberat
(dapat berupa batu bata)
Bahan-Bahan
Untuk pembuatan
molase
ü Gula
merah, 1/4 kg
ü Air
bersih (tanpa kaporit atau tawas), 250 ml
Untuk pembiakan
bakteri EM-4
ü Cairan
EM-4, 1 liter. Dapat dibeli di toko kimia atau pertanian
ü Bekatul,
3 kg
ü Molase
(dalam keadaan cair), ¼ liter
ü Terasi,
¼ kg
ü Air
bersih (tanpa kaporit atau tawas), 5 liter
Untuk pembuatan
pupuk cair organik
ü Sampah
organik basah, rajang dan padatkan ½ karung untuk 25 kg
ü Larutan
media terdiri dari:
Cairan
EM-4 yang telah dibuat, 500 ml
Air
bekas cucian beras (cucian pertama), 1 liter
Air
kelapa yang sudah tua, 1 liter
Air
bersih, 7 liter
Langkah Kerja
Pembuatan Molase
1.
Timbang gula merah sebanyak 250
gram
2.
Larutkan gula merah dalam 250 ml
air bersih hingga homogen
Pembiakan
Bakteri EM-4
1.
Panaskan 5 lt air air sampai
mendidih
2.
Masukkan bekatul, molase dan
terasi, aduk hingga rata
3.
Dinginkan adonan tsb hingga suhu
kamar
4.
Setelah dingin masukkan cairan
EM, aduk hingga rata.
5.
Tutup rapat selama 2 hari,
jangan dibuka-buka.
6.
Pada hari ke-3 dan selanjutnya,
penutup jangan terlalu rapat,
7.
Aduk-aduk setiap harinya selama
± 10 menit
8.
Setelah 1 minggu, bakteri sudah
dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
9.
Simpan botol di ruang sejuk dan
tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM-4 siap digunakan untuk membuat
pupuk organik
10.
Agar bakteri mendapat kebutuhan
oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat atau biarkan terbuka.
Pembuatan Pupuk
Cair Organik
1.
Masukkan sampah organic ke dalam
karung dan tekan sampai padat, lalu ikat.
2.
Masukkan larutan media ke dalam
ember. Masukkan karung (1) ke dalam ember hingga terendam seluruhnya.
3.
Berikan beban diatas karung
tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga udara tidak dapat masuk.
4.
Simpan selama 7-10 hari di
tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
5.
Setelah proses fermentasi
selesai, angkat karung (1) dan pisahkan dari larutan media.
Aplikasi Pupuk
Cair Organik
Pupuk
cair organic dapat digunakan dengan cara:
·
Untuk pemupukkan daun dengan
penyemprotan 100:1 (500 ml air : 5 ml pupuk cair organik).
·
Untuk pemupukkan akar dengan
menyiramnya 500:1 (5 lt air : 10 ml pupuk cair organic).
·
Untuk mengurangi bau khas pupuk
cair organik dapat dicampur dengan perasan air jeruk citrun atau daun pandan.
Contoh percobaan dapat anda ikuti pada link berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=aT0COyFsgwM